Podcast penjaga Nusantara episode bintang tamu Founder Orkestra merah putih

PostJakarta
0




Jakarta, Malaka jaya,
Podcast Penjaga Nusantara terus mengemuka dan melebar dalam mensosialisasikan 40 item menuju masa depan berkelanjutan. 
Tayangan episode kali ini, podcast Penjaga Nusantara yang berstudio di RT8 RW4 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, mendapat kehormatan dengan didatangi Dr. Isnaeni Achdiat. 

Bagaimana tidak, sosok Dr. Isnaeni Achdiat yang pernah menjabat sebagai; Presiden ISACA; saat ini selaku Partner di Kantor Akuntan Publik Ernst and Young (EY) -The Big Four Dunia; juga merupakan seorang Doktor Ilmu Akuntansi dari kampus ternama, juga beliau saat ini menjabat Anggota Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Akuntan Indonesia.

Kedekatan Isnaeni Achdiat dengan RT8 RW4 Malaka Jaya, Duren sawit Jakarta Timur adalah Beliau yang memberikan 43 Komposter/Tong Biru beberapa waktu lalu melalui akutahu.com dimana beliau merupakan Foundernyaz termasuk juga beliau 
Sebagai Founder Orchestra Merah Putih yang memiliki kesamaan dengan warga RT8 RW4 Malaka Jaya dalam “Menjaga Nusantara”

Podcast yang dipandu langsung oleh  Dr. H. Taufiq Supriadi Penggiat lingkungan, Ketua RT8 RW4 Malaka Jaya, Founder Media Pembelajaran pencegahan krisis planet Malaka jaya yang juga sebagai wakil ketua Umum DPP Asosiasi Forum Rukun Warga dan Rukun Tetangga se-Indonesia (ARWT Indonesia) dan Pemegang Rekor MURI atas Inisiatif terbanyak mencegah Krisis Planet di gang padat Penduduk, serta pemegang HAKI atas 40 Item pencegah Krisis Planet.

Dr. H. Taufiq Supriadi mengatakan,
"Kehormatan besar, podcast Penjaga Nusantara bisa menghadirkan pak Isnaeni ini. Sebab beberapa waktu lalu, beliau berkenan menyumbang warga RT 08/04 Malaka jaya berupa tempat pembuangan sampah organik dalam bentuk tong biru untuk komposter sebagai tempat sampah organik. 
Beliau juga peduli untuk “Save the planet” untuk melaksanakan Pasal 70 ayat (1) UU 32 tahun 2009 tentang lingkungan hidup, dimana sangat penting menjaga lingkungan dengan cara kita masing masing. 

Adapun alasan  akutahu.com mengap memberikan bantuan kepada warga RT8 RW4 Malaka Jaya ini adalah,
"Pertama mengetahui pak RT Taufiq ini visinya keren, dan percaya reputasinya.” Ditanbahkan beliau, terkait visi itu kita melihat lingkungan hidup inikan sedang menjadi tema-tema dunia. Kita tumbuh berkembang itu boleh-boleh saja, namun kalau sampai merusak lingkungan hidup imbas balik ke kita semua. Percuma kita sukses serta hebat tapi kenyataan tiba-tiba lingkungannya rusak. Jadi kita punya kepedulian yang sama. Karena program (yang dilakukan RT8) baik, maka kita dukung. Awalnya hanya tong, semoga bisa ada bentuk dukungan lainnya. 

Dr. Isnaeni melanjutkan bahwa Undang-undang kan isinya cita-cita dari semua. Undang-undang adalah komitmen bersama. Semua harus turut mensukseskan. Kalau sajansemua RT Komsisten melaksanakan dan mengikuti jejak RT8 RW4 Malaka Jaya ini, tentunya Indonesia akan lebih hijau. 

Jadi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja. Ngga mungkin. Apalagi kita kenal ada istilah ABG : Anak Indonesia, Bisnis, Government. Tambah lagi dengan komunitas (community) sehingga ABGC jadinya. Keempat itu harus saling bersinergi.

“Jadi kita tidak bisa berpangku tangan , menyerahkan kepada pemerintah saja. Tapi dalam lingkup yang lebih kecil (RT RW) adalah rakyat. Seperti ranting pohon, tumbuh mengerucut sehingga sukses secara masif”, pungkas Dr. Isnaeni.

Secara spontan, mengingat aktif di Persatuan Wartawan Indonesia, dalam podcast Penjaga Nusantara tersebut Dr. Isnaeni balik bertanya kepada Ketua RT8 RW4 Malaka Jaya, Dr. Taufiq supriadi, Pertama, kenapa memilih Tong Komposter untuk warga? Dijawab Taufiq untuk mengurangi beban tukang sampah dan mengurangi bau di TPS, sebagai ikhtiar untuk menjaga lingkungan tetap nyaman, karena kita harus mewarnai jangan terwarnai. Pertanyaan kedua, Bagaimana menghadapi masyarakat yang berbeda-beda? Dijawab Taufiq bahwa , Lingkungan, Sosial dan Ekonomi harus berkelanjutan. Lingkungan diangkat terbukti dr Googlemap sudah ada “Pencegah Krisis Planet” Malaka Jaya, atau “Planetary Crisis Prevention” yang sdh ada 600an sentimen Positif bintang lima dari seluruh dunia. Dari aspek Sosial saya membuat Daftar piket kebersihan sebagai bentuk Partisipasi kolaborasi, dan secara ekonomi, terus dipikirkan upaya-upaya warga ini menghasilkan uang secara berkesinambungan dengan wujud nyata yang sudah dibuktikan, kita akan balik meminta kepada warga untuk
mendukung upaya bersama menjaga lingkungan agar tetap Lestari.

Yang dikhawatirkan menjaga kesinambungan ini adalah sirkuler ekonomi yang harus bergulir, Komsit ( komedi situasi) Penjaga Nusantara mencari Script Hunt dari para warga untuk menulis naskah yang mengajak warga menjaga lingkungan tetap lestari. Tamu-tamu dalam jumlah banyak menyebabkan UMKM bergerak, Katering RT8 RW4 Malaka Jaya masih eksis mengirimkan makan siang ke salah satu Lembaga Negara, setidaknya setiap minggu ada uang masuk ke lingkungan. 


Untuk lebih lengkapnya silahkan klik tautan atau Channel : 
https://youtu.be/yPG6P9iQoGA?si=bUR8ALL_p4FW3d5Z





Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)