Connect with us

Berita

Marmer Cake Pesanan Oleh Fanny J. Poyk

Published

on

Dari adonan mentega, gula, telur dan campuran lainnya, telah kucipta perpaduan rasa yang menukik di kedalaman kecap lidah nan lezat dan menggoda. Rasa itu  menyusuri pori-pori yang ada di indra perasa, kemudian menggiring opini pada satu kalimat bernada bangga bahwa marmer cakeku adalah kue yang terenak di jagat ini. Barangkali akan ada kalimat yang berbunyi “Marmer cake bikinan Oma Nini memang lezat dan top markotop!” Itu imajinasi yang tercipta tatkala Oma Nini melamun di dapurnya sembari menatap Handphonenya, menunggu pesanan kue muncul di WhatsAppnya.

Harapan Oma Nini tak pernah pupus tiap kali bunyi pesanan muncul, rasa bahagia meruar di wajah dan sinar matanya. Itu berarti rupiah akan masuk ke dompetnya. Ketika pesanan kue kian banyak, ia mulai mengolah kreativitasnya, Oma membuat rajutan rasa yang lebih spektakuler lagi, yang meninggalkan ingatan rindu  ketika gigitan terakhir  bertahan di lidah. Namun, rasa bahagia akibat pesanan kue yang banyak,  kadang mempermainkannya, dan hal ini membawa kepedihan di hati perempuan yang beranjak  menua itu. Oma Nini, lalu berada di lajur yang tidak diperkirakan sebelumnya, seseorang telah membuat marmer cake dengan rasa dan kelezatan yang sama. Entah siapa orang itu. Oma Nini  gundah dan gelisah. Tuduhan bernada negatif kemudian merambah ke mana-mana, jangan-jangan ada yang membocorkan resep marmerku pada seseorang sehingga para pelanggan berpaling dariku. Hari ini mengapa tak seorang pun memesan marmer cakek-ku, keluhnya. 

Ketika pesanan benar-benar mulai menyusut, rasa curiga  semakin memenuhi benaknya. Orang pertama yang ia curigai adalah Mpok Ocah, asisten rumah tangga yang sudah  hampir 30 tahun ikut dengannya. Mpok Ocah menjadi tertuduh utama karena selain dia, tak ada lagi orang yang tahu resep rahasia pembuatan marmer cakenya, Bisa jadi di balik wajah lugunya ia menyimpan karakter lain yang tidak seorang pun tahu. Atau ada sosok teselubung yang diam-diam menjebak Mpok Ocah sehingga tanpa ia sadari, perempuan paruh baya yang latah itu keceplosan mengungkapkan seluruh proses pembuatan marmer cakenya. Ini asumi pertama. Oma Nini memasukkan Mpok Ocah ke dalam catatan orang yang ia curiga. 

Curiga pada anak-anak dan menantunya? Tidak mungkin, Oma Nini membantah. Mereka orang-orang sibuk yang millenial, lebih memilih benda seperti laptop dan Handphonenya ketimbang urusan per-kuean. Oma Nini kemudian memasukan daftar kecurigaannya pada sang suami. Sebab selentingan, ia mendengar gosip suaminya mulai kerap ngobrol dengan janda manula berusia 65 tahun tetangganya yang setahun lalu ditinggal mati suaminya. Oma Nini kian tersiksa. Semakin hari emosinya makin menggumpal dan menajam seperti letupan lava dari sebuah gunung  berapi yang akan meletus. 

 Satu pemuda tanggung lalu menjadi pengikut bayaran yang mematuhi semua keinginan Oma Nini. Marmer cake yang telah menjadi sumber petaka, kini bukan saja memiliki sumbu pemicu dengan nyala api yang membara, namun sewaktu-waktu siap meledak apabila batas panasnya telah berada di ujung titik kulminasi yang paling maksimal. Berita tak mengenakkan berkaitan dengan marmer cake Oma Nini merebak, katanya ada sayap kecoa yang digigit pembeli. Nama Oma Nini kian terjatuh hingga di titik yang paling terendah dari bisnis per-kuean. 

Pemuda tanggung yang jadi mata-matanya memberikan hasil kerja yang tidak memuaskan. Selain doyan makan dan bermain game di Hape, pemuda yang akrab dipanggil Bondan itu makannya kuat, Oma Nini semakin dikuasai amarah  ketika menatap Bondan makan sampai tiga piring penuh. Ini penampakkan yang buruk, selain rugi tak ada yang pesan marmer cakeku, aku seperti memberi makan binatang peliharaan pemamahbiak yang kerjanya makan dan makan.

 “Sudah, cepat selesaikan makanmu. Habis itu saya mau laporan  langsung hasil investigasimu, mengapa jualan marmer cakeku kian meredup. Kamu harus selidiki juga apakah ada unsur ilmu hitam bermain di dalamnya. Bisa saja ada pesaingku yang pergi ke dukun lalu mengirimkan ajian ‘kue tak laku’ ke daganganku, sekarang untuk menjatuhkan bisnis seseorang bisa dilakukan melalui segala cara. Kamu mengerti kan maksud Oma?”

 Bondan sang spionase bentukan Oma Nini menatap dengan wajah melongo dan bibir setengah terbuka.  Hasil akhir memang tetap seperti semula. Siapa yang membocorkan resep marmer cake Oma Nini tetap tidak menunjukkan wujudnya. Rasa tenteram di dalam rumah mulai terusik. Sang suami, Opa John yang  sudah pensiun lima tahun  lalu dan dikaryakan lagi sebagai tenaga administrasi di sebuah panti jompo yang juga memiliki panti asuhan, cemas jika sang istri terserang paranoid akut yang nantinya akan menggiringnya pada penyakit skizofrenia dengan tingkatan beberapa stadium. Opa John khawatir bila sang istri akan seperti Oma Lili penghuni panti jompo yang kerap mencurigai dan memaki serta menyumpahi orang-orang yang ada di panti dengan kata-kata kotor. 

“Jangan curigaan dulu Ma, coba kamu telaah kembali, mengapa marmer cakekmu tidak dipesan orang lagi. Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab di dalam pembuatan kuemu, bisa jadi orang lain membuat marmer cakenya lebih enak  lagi, mereka menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, misalnya dengan memakai mentega kelas satu, atau tepung dan keju yang halus dan gurih. Kamu jangan selalu menganggap kue buatanmu nomer satu, di atas langit masih ada langit, Ma. Sudah, jangan terlalu dipikirkan, aku kan masih punya pensiun juga gaji yang cukup untuk makan kita. Perbanyak berdoa untuk mengurangi dosa.” Nasehat suaminya. 

Kata-kata bijak menguap bagai hembusan angin senja yang bertiup semilir. Harusnya Oma Nini menyikapi ucapan sang suami dengan perasaan yang teduh. Tapi nyatanya tidak. Ia semakin bergemuruh. Kali ini yang ia curigai suaminya sendiri. Jangan-jangan resep itu dibocorkan suaminya ke teman-teman mereka, kemudian salah satu dari mereka mencatat resep itu dan mengkreasinya dengan formula baru dari bahan-bahan kue yang lebih enak dan mahal. Atau, jangan-jangan benar dugaanku, suamiku punya selingkuhan perempuan jompo di panti, kemudian perempuan itu memberikan resep marmer cakenya ke sang anak, lalu anaknya  membuat kue berlapis coklat itu dan menjualnya ke pasaran. Ya, bisa jadi begitu, pikir Oma Nini gelisah. Ia resah. 

Maka sebelum semua pikiran jahat itu berubah menjadi racun yang menusuk setiap serabut yang ada di otak istrinya, Opa John mengambil langkah yang menurutnya dapat meringankan rasa cemas Oma Nini. Ia sedih tatkala melihat wajah istrinya selalu murung bagai tak ada semangat hidup. Bunyi mixer pengocok telur yang selalu terdengar serta aroma wangi butter Wijsman yang berharga mahal yang selalu tercium tatkala kue akan mencapai tingkat kematangan yang sempurna, kini tak ada lagi, berganti dengan  wajah sedih istrinya yang selalu menatapi siapa yang akan memesan kua di WA-nya. 

Tepat di tanggal satu bulan ke sepuluh, ketika tiap orang yang punya gaji menerima transferan dana dari instansi tempatnya bekerja, Oma Nini terbeliak membaca WhatsApp di Handhponenya. Air mata hampir luluh membasahi pipinya. “Mpok Ocaaah…!” Teriaknya dengan segenap rasa gembira yang terkumpul di ujung tenggorokkannya. “Cepat beli mentega, butter, terigu, coklat, telur, vanili dan keju. Ada pesanan 25 loyang marmer cake. Besok harus dikirim ke beberapa panti jompo dan panti asuhan. Nih, alamatnya sudah ditentukan. Duitnya sudah ditransfer, Mpok.” Lanjut Oma Nini, aura gembira membias di wajahnya. Ia berjingkrat-jingkrak kesenangan. 

“Ada pesanan 25 loyang marmer cake, Pa…yuhuuuu!” ucapnya sembari menunjukkan pesan di WA-nya pada sang suami.

Opa John meringis. Esok gajian, ia harus memberi alasan yang tepat pada Oma Nini, kemana hampir setengah dari gajinya itu lenyap. Ia takut sang istri kembali sedih, sebab baginya hati yang gembira adalah obat. Ah, nanti sajalah itu kupikirkan, nanti saja…gumamnya sembari menyusun alasan yang tepat.  ….

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pelita Air Service Terbang Non-Stop Jakarta – Sorong

Published

on

Jakarta, 6 Desember 2023 – Pelita Air kembali menambah rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Sorong. Rute baru ini menandai destinasi penerbangan ke-10 Pelita Air, setelah Yogyakarta, Bali, Surabaya, Padang, Palembang, Pekanbaru, Balikpapan, Pontianak, dan Banjarmasin. Rute ini mencerminkan komitmen kami untuk mendukung konektivitas di Indonesia Timur dan memfasilitasi pertumbuhan pariwisata di wilayah yang kaya akan keindahan alamnya.

Pelita Air memahami pentingnya kenyamanan dan efisiensi bagi pelanggan. Dengan rute non-stop ini, penumpang akan dapat menikmati perjalanan tanpa henti antara Jakarta dan Sorong, mengurangi waktu tempuh dan memungkinkan penumpang untuk tiba di destinasi mereka lebih cepat, dengan lebih banyak waktu untuk menikmati liburan atau melakukan bisnis.

Dendy Kurniawan, Direktur Utama PT Pelita Air Service, mengatakan bahwa Kami sangat gembira dapat meluncurkan rute penerbangan non-stop Jakarta – Sorong. Ini adalah langkah penting bagi kami dalam mendukung pertumbuhan konektivitas di wilayah Indonesia Timur dan juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung industri pariwisata di Indonesia. Kami berharap rute ini akan memberikan manfaat yang besar bagi penumpang kami dan akan menjadi landasan untuk pengembangan potensi pariwisata di Sorong dan sekitarnya.

“Semoga dengan adanya Rute Penerbangan Pelita Air ke Sorong, kami dapat memenuhi dahaga para wisatawan Indonesia yang ingin berwisata atau liburan, apalagi kita akan memasuki peak season Natal dan Tahun Baru,” ungkap Dendy.

Namun Pelita Air tidak hanya berfokus pada konektivitas, tetapi juga memperkuat dukungan pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia Timur. Sorong memiliki potensi luar biasa dengan keindahan alamnya yang belum terjamah, termasuk kekayaan bawah lautnya yang luar biasa. Kami berharap bahwa rute baru ini akan membuka lebih banyak pintu untuk wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan Sorong dan sekitarnya.

Acara seremoni peluncuran rute ke-10 ini dilakukan di Bandar Udara Domine Eduard Osok (SOQ) Sorong dengan pemotongan pita dan pengalungan bunga oleh jajaran manajemen Pelita Air kepada perwakilan penumpang perdana penerbangan Jakarta-Sorong-Jakarta.

Dengan menggunakan pesawat jenis Airbus A320-200 dengan kapasitas 180 kursi kelas ekonomi atau Silver Class, Pelita Air mengoperasikan layanan penerbangan reguler rute Jakarta–Sorong–Jakarta setiap hari dengan jadwal keberangkatan Jakarta-Sorong pukul 00.50 WIB dan tiba pukul 06.50 WIT,Sorong -Jakarta 07.40 WIT dan tiba 09.35 WIB dalam frekuensi satu kali per hari penerbangan.

Continue Reading

Berita

PEMUDA DAN MASYARAKAT DEMO KEPALA DESA ROHOMONI MENUNTUT PENAMBANGAN GALIAN C UNTUK SEGERA DI HENTIKAN

Published

on

Haruku Maluku Tengah,

Berawal dari kegiatan pengambilan dan penambangan pasir batu di aliran sungai Wae Besar di Negeri Rohomoni, pengambilan Situ C oleh sekelompok orang yang mengatas-namakan para pekerja projek di salah satu desa di pulau haruku maluku tengah.

Hari ini tepat pada hari senin,tanggal 4 Desember 2023 terjadi demo besar-besaran oleh masyarakat negeri rohomoni dan para pemuda negeri Rohomoni tepat di lokasi pengambilan sirtu galian C dan di depan rumah raja negeri Rohomoni, dan sesuai dengan orasi salah satu tokoh muda negeri rohomoni mengatakan bahwa pengambilan Sirtu galian C di wae ira sepanjang bibir kali harus segera di hentikan karena ini menyangkut keselamatan negeri rohomoni.

AS orator aksi menegaskan bahwa pengambilan sirtu galian C tidak mempunya izin dari masyarakat setempat Dan lagi desa Rohomoni beberapa bulan yang lalu di landa banjir besar dan airnya deras dan menghanyutkan beberapa pemukiman warga negeri Rohomoni,
.Masyarakat negeri rohomoni mendesak agar pengambilan sirtu galian C di sepanjang pinggiran sungai Wae besar segera di hentikan, karena akan mengancam keselamatan negeri rohomoni jika terjadi hujan dan mengakibatkan banjir besar “.

As menambahkan projek pengambilan sirtu galian C ini di duga mendapat izin dari kepala desa negeri rohomoni, serta tidak di bicarakan secara adat kepada masyarakat rohomoni karena hal ini akan menyebabkan kontradiksi didalam masyarakat negeri rohomoni, kemudian hal ini karena masyarakat negeri rohomoni merasa resah akan keselamatan negeri Rohmani “. tegasnya

Continue Reading

Berita

Mendagri Dorong Pemda dan Stakeholder Terkait Se-Provinsi Sumbar Jalin Koordinasi Tuntaskan NPHD

Published

on

Jakarta ,– Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah (Pemda) dan jajaran terkait seperti KPUD, Bawaslu daerah, hingga TNI/Polri se-Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk terus berkoordinasi menuntaskan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). Menurut Mendagri upaya tersebut diperlukan dalam rangka mempersiapkan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

“Kemudian khusus untuk KPUD dan Bawaslu daerah itu saya sudah mengeluarkan surat (agar anggaran Pilkada) untuk dapat dicairkan 14 hari setelah penandatanganan naskah hibah (NPHD). Saya sudah mengeluarkan Surat Edaran mengingatkan tentang mekanisme ini itu pada (tanggal 24) Januari tahun 2023,” ujar Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penandatanganan NPHD Kegiatan Pilkada Tahun 2024 Provinsi Sumatera Barat secara virtual dari Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (28/11/2023).

Mendagri menjelaskan, khusus untuk KPUD dan Bawaslu daerah, penggunaan anggarannya dapat menggunakan 2 tahapan. Hal itu yakni sebanyak 40 persen anggaran dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2023, serta 60 persennya dari APBD TA 2024. Dijelaskannya pula, pembagian 2 tahapan itu didasarkan pada kemampuan fiskal daerah yang berbeda-beda, yakni kuat, sedang, dan lemah.

Kemampuan fiskal daerah yang kuat ditandai dengan tingginya pendapatan asli daerah (PAD) dibandingkan dana transfer dari pemerintah pusat. Sebaliknya, untuk daerah dengan kapasitas fiskal lemah ditandai dengan tingginya dana transfer dari pemerintah pusat ketimbang PAD itu sendiri. Mendagri mengatakan, bila mekanisme penggunaan anggaran tersebut tidak dibagi menjadi 2 tahapan, daerah dengan kapasitas lemah akan lebih banyak terdampak. Dampak itu misalnya, terhambatnya pelayanan dasar kepada masyarakat.

“Oleh karena itulah kita membuat kebijakan 40 persen diambil dari tahun anggaran 2023 dan 60 persen diambil dari ABPD tahun 2024,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Mendagri mengimbau Pemda se-Provinsi Sumbar untuk betul-betul mempersiapkan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 dengan baik. Bagi daerah yang belum melakukan penandatanganan NPHD diminta segera menyelesaikannya.

“Saya mohon mungkin Pak Wagub (Sumbar) dan Ketua KPU Provinsi, Bawaslu, bisa mengatensi terutama daerah yang belum melaksanakan NPHD ini. Bagi yang sudah terima kasih banyak. Sekali lagi bagi yang belum tolong selesaikan segera supaya memberikan kepastian dan kesiapan kita untuk melaksanakan pilkada tahun depan,” tandas Mendagri.

Continue Reading

Trending