Connect with us

Nasional

Ketika Nasib Bangsa Diperbincangkan Disebuah Layar Kaca.

Published

on

 

Dari kiri kekanan, Bambang Sulistomo, Hendrianti S.Nasution, Prof. Anhar Gonggong, Baskara Sukarya dan M.Fuad Nasar

Jakarta, 

Dengan semangat Kebangkitan Naional 1908, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) sebagai organisasi nasional yang didirikan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia, tepat berusia 67 tahun, memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan HUT IP-KI ke 67 Tahun digelar Webinar Kebangsaan Diskusi Interaktif secara Virtual . (20 Mei 2021) Bertema ,
NAPAK TILAS KEBANGSAAN JENDERAL BESAR AH NASUTION”.

Turut hadir sebagai  Pembicara diantaranya,  Ibu Hendrianti Sahara Nasution (Putri Sulung Jenderal Besar AH Nasution), Prof. Dr. Anhar Gonggong (Sejarawan Indonesia), Bapak Bambang Sulistomo, SIP, M.Si (Ketua Umum DPP IP-KI, juga putra Pahlawan Kemerdekaan 10 November Boeng Tomo), Bapak Baskara Sukarya (Ketua Umum UNITI, putra seorang pejuang ), Bapak M. Fuad Nasar (Sesdirjen Bimas Islam Kemenag RI / Pemerhati Sejarah)

Webinar kebangsaan ini di pandu oleh Troy Vladznovsky (Founder Bhakti Untuk Negeri).

Ketua Umum IP-KI, Bambang Sulistomo, S.IP, MSi, dalam risalahnya menandaskan AH Nasution lebih mengedepankan kejujuran dan sikap pro aktif, sebab  beliau sebagai Perwira tinggi yang dibentuk oleh KNIL, yang sangat mumpuni. Sebagai Tentara Profesional dalam  mengabdi pada bangsa dan negara, bukan pada golongan- golongan.

Sebagai Perwira PETA,  AH Nasution bereaksi keras terhadap DPR yang ingin campur tangan terhadap Militer, sehingga terdampak pada jabatannya, hingga akhirnya dicopot dari jabatannya. Bersebab itulah  pada tahun 1954, AH Nasution mendirikan IP-KI untuk membendung gerakan golongan radikalisme “.

Mas Bambang Sulistomo, juga berharap, hendaknya pada para tokoh tokoh nasional  bisa memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat, IP-KI prihatin saat ini banyak Tokoh nasional yang memikirkan kelompoknya sendiri, bahkan menyiapkan diri menghadapi Pemilu/Pilpres 2024, dan hari ini kita membahas perjuangan AH Nasution dalam webinar kebangsaan, Karena untuk menghargai jasa-jasa beliau dan terus menanamkan semangat Kejuangan pada seluruh generasi penerus bangsa.

Mesti IP-KI pernah menjadi salah satu partai politik di negeri ini, namun saat ini IP-KI tidak akan menjadi Parpol, karena kehidupan politik saat ini sebelum bangsa bisa mewujudkan tegaknya keadilan, IP-KI lebih memilih berjuang diluar legeslatif maupun Pemerintahan, untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat, tegasnya.

Sejarawan Indonesia Prof Anhar Gonggong dalam paparan kebangsaan ini , melihat bahwa saat itu dari tahun 1945 sd 1959 merupakan waktu peralihan dan melepaskan diri dari penjajahan Belanda, dan bangsa ini belum punya sistem politik, baik posisi DPR maupun posisi Tentara, karena DPR adalah sifatnya sementara, bahkan sudah muncul pemberontakan-pemberontakan, sementara Politisi belum punya pengalaman dalam berpolitik, sehingga DPR ingin ikut campur pada masalah Tentara, sehingga AH Nasution menolak campur tangan politisi di tubuh Tentara Nasional Indonesia.

Prof Anhar Gonggong juga melihat, bahwa AH Nasution dikenal dekat dengan Ulama di Partai NU, untuk minta masukan Ulama, dalam memberikan masukan kepada Presiden Soekarno, di situlah kita tahu, sikap AH Nasution agar keputusan Pemerintah yang konstitusi juga mendapat dukungan dari Ulama serta Partai Islam, ungkap Prof. Anhar Gonggong.

Hendrianti Sahara Nasution, putri sulung AH Nasution  mengungkapkan rasa bangganya,  bahwa bapak AH Nasution merupakan sosok yang cinta sejarah, bapak rajin menulis sejarah perjalanan hidupnya. hingga menghasilkan  tulisan tulisan beliau untuk dijadikan bahan perbendaharaan pengetahuan sejarah TNI dan IP-KI pada umumnya. saya bangga dengan bapak  maupun ibu, yang sama-sama mempunyai cita-cita yang sama yaitu menanamkan rasa Kebangsaan demi masa depan Indonesia yang lebih baik dari jamannya. ungkapnya dengan haru.

M Fuad Nasar  (Sesdirjen Bimas Islam Kemenag RI / Pemerhati Sejarah)
   Dalam penuturannya  bahwa AH Nasution merupakan sosok Tokoh yang besar, namun memiliki kepedulian kepada generasi muda, sangat terbuka akan pemikiran beliau, dan AH Nasution sebagai tokoh Nasionalis Religius, seorang Prajurit Pejuang, Pemikir serta Pemimpin Bangsa yang punya integritas total.

” Dalam pemikirannya AH Nasution melihat bahwa pejuang kemerdekaan adalah menghantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, sementara dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera merupakan tugas generasi muda sebagai penerus bangsa”.

” Dan pendidikan merupakan Sentral untuk menentukan kemajuan suatu bangsa, dimana melalui Pendidikan harus bisa membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter, jujur dan memiliki moralitas perjuangan, AH Nasution merupakan tokoh negarawan yang mementingkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi “.  pungkas M Fuad Nasar

(Data dari berbagai sumber)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pelita Air Sambut Kedatangan Armada Ke-10 Airbus A320 dan Menguatkan Komitmen Melayani Masyarakat Indonesia

Published

on

Pelita Air merayakan kedatangan pesawat Airbus A320 ke-10 dalam armadanya. Kedatangan pesawat terbaru dengan registrasi PK-PWL ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam sejarah kami, tetapi juga mencerminkan komitmen kami untuk terus meningkatkan layanan dan pengalaman penerbangan bagi pelanggan setia kami, serta menunjukkan kepercayaan pabrikan dan lessor pesawat terhadap pertumbuhan bisnis Pelita Air.

Pesawat ke-10 ini dan disusul oleh pesawat ke-11 di minggu ke-2 bulan Desember 2023 akan segera diintegrasikan ke dalam jaringan penerbangan kami untuk membantu Pelita Air meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk periode musim liburan Nataru.

Dengan adanya 2 pesawat tambahan tersebut, Pelita Air akan membuka rute-rute baru dan menambah frekuensi penerbangan di rute yang sudah kami layani sehingga total tambahan kapasitas yang akan disediakan meningkat lebih dari 20%.

Animo tinggi masyarakat mengiringi perkembangan Pelita Air melalui pencapaian tingkat keterisian (Seat Load Factor) pada Kuartal III sebesar 83.2% dan sebesar 87.1% pada bulan Oktober 2023. Hingga saat ini, Seat Load Factor pada MTD (Month to Date) bulan November 2023 telah mencapai 88.7%.

Direktur Utama Pelita Air, Dendy Kurniawan, menyatakan, “Pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim Pelita Air serta dukungan yang luar biasa dari pelanggan kami. Kedatangan pesawat ke-10 ini dan pertumbuhan yang solid sepanjang tahun 2023 menunjukkan bahwa Pelita Air terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang lebih baik dan lebih inovatif bagi pelanggan setia kami.”

Dengan kedatangan pesawat ke-10 dan pertumbuhan yang solid ini, Pelita Air optimis melanjutkan perannya sebagai salah satu katalis dalam industri penerbangan Indonesia dan akan terus berusaha memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat.

Continue Reading

Berita

Peringati Dua Dekade Pemilu Langsung, The Habibie Center Luncurkan Habibie Democracy Forum

Published

on

Jakarta – The Habibie Center (THC) akan meluncurkan Habibie Democracy Forum (HDF) pada tanggal 15-16 November 2023 mendatang di Jakarta. Peluncuran HDF ini dalam rangka memperingati dua dekade Pemilu langsung di Indonesia (2004-2024), sekaligus menyambut Pemilu serentak yang akan diselenggarakan pada bulan Februari 2024 mendatang.

HDF akan diselenggarakan setiap tahun pada bulan November sebagai agenda utama dari rangkaian acara HUT The Habibie Center. Adapun tema yang diangkat pada HDF perdana ini yaitu “Memperluas Ruang Sipil untuk Demokrasi yang Lebih Kuat di Indonesia dan Kawasan”.

Tema tersebut dipilih sebagai respon terhadap tren global semakin terbatasnya kebebasan berekspresi, berserikat, dan berkumpul, yang merupakan elemen penting dalam demokrasi untuk terus berkembang. Selain itu, fenomena menyusutnya ruang sipil dan demokrasi memunculkan kekhawatiran tidak hanya di Indonesia namun juga secara global.

Acara peluncuran HDF akan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. The Habibie Center juga mengundang mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim untuk memberikan pidato terkait perjalanan demokrasi di Indonesia dan kawasan serta upaya merawat dan mengembangkan demokrasi.

Seusai peluncuran HDF, acara dilanjutkan dengan 5 sesi diskusi panel yang mengangkat topik Pemilu 2024 dan prospek demokrasi Indonesia, refleksi pemberantasan korupsi dalam seperempat abad demokrasi, mendorong tata kelola sumber daya alam dan lingkungan yang demokratis dan berkeadilan, mempromosikan etika AI (Kecerdasan Buatan) yang berintegritas untuk demokrasi, serta supremasi hukum untuk menjamin hak dan memperluas ruang sipil.

The Habibie Center berharap dengan diluncurkannya HDF, maka akan menjadi forum tahunan bersama masyarakat sipil untuk menyuarakan aspirasi dan mengadvokasi berbagai isu dalam upaya memperkuat nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Selain itu, keterlibatan berbagai kalangan masyarakat sipil khususnya organisasi mitra menjadi kekuatan HDF dalam
menilai demokrasi secara objektif, sebagai suatu proses yang terus-menerus berjalan demi mencapai kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sehubungan hal dimaksud, The Habibie Center mengajak mitra NGO yang selama ini bekerja pada isu-isu demokrasi dan HAM sebagai partner strategis serta mitra media sebagai partner yang setia mengawal demokrasi untuk menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan HDF.

Continue Reading

Berita

Kasad Pimpin Wisuda Purnawira Pati TNI AD 2023

Published

on

Magelang,

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin upacara Wisuda Purnawira Pati TNI AD di Gedung Lilly Rohli, Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (11/11/2023).

Rangkaian kegiatan Wisuda Purnawira Pati TNI AD ini berlangsung sejak Kamis lalu (9/11) hingga puncaknya pada hari ini (11/11) yang juga bertepatan dengan peringatan HUT ke-66 Akmil. Tercatat ada 157 Pati yang diwisuda hari ini, terdiri dari satu orang Jenderal, yaitu Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, tujuh orang Letnan Jenderal TNI (Purn), 49 orang Mayor Jenderal TNI (Purn), serta 100 orang Brigadir Jenderal TNI (Purn).

Dalam kesempatan tersebut, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa selaku perwakilan wisudawan tertua, secara simbolis menyerahkan pedang pora kepada Perwira Muda Abituren Akmil dan Sepa PK, sebagai simbol penyerahan tongkat estafet kepemimpinan kepada generasi Perwira TNI AD selanjutnya.

Sebaliknya, kepada para wisudawan yang akan memasuki masa purna tugas, telah disiapkan cendera mata berupa Kartu Tanda Anggota (KTA) Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI-Polri (Pepabri), Lencana dan KTA Ibu Purnawirawan (Perip), topi dan KTA Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), buku Psikografi, serta buku kenangan.

Usai pelaksanaan upacara, selanjutnya Kasad bersama seluruh wisudawan menuju Rumah Makan (Rukan) Husein Akmil untuk melaksanakan syukuran dalam rangka memperingati HUT ke-66 Akmil. Dimana mengawali acara tersebut, dilakukan prosesi pemotongan tumpeng oleh Kasad didampingi Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (KCK), yang kemudian diberikan kepada Taruna berprestasi, juga kepada Warakawuri.

Dalam momen tersebut, Letjen TNI (Purn) Afini Boer menyampaikan kesan pesannya dengan mengatakan bahwa perlu kesiapan mental dalam memasuki masa pensiun, sebab akan terjadi beberapa perubahan, baik di bidang kesejahteraan, sosial dan ekonomi.

“Menghadapi hal seperti itu, ini merupakan perhatian yang sangat besar dari pimpinan Angkatan Darat kepada kita, untuk mengantarkan kita memasuki masa purna bakti,” ujarnya mengapresiasi atensi Kasad selaku pimpinan TNI AD.

Continue Reading

Trending