Connect with us

Uncategorized

UMAR KEI TETAP MEMPERTAHANKAN KEBAIKAN SERTA KEBAJIKAN

Published

on

Jakarta,

Saat ini Umar Kei masih tertahan di balik jerugi besi. namun hati dan pikirannya tetap tertuju pada keimanan.. sebab tidak ada lagi terbawa di hari tuanya nanti.. kecuali bekal kematian. semangat beragama Bang Umar masih terjaga.
“Saya mau katakan satu hal, tidak dekat maka tak sayang. Jadi kalau ada tindakan-tindakan dari oknum atau perorangan yang selalu diindikasi bahwa kami orang Maluku seperti itu, saya ulangi hal itu juga bisa terjadi pada teman-teman sendiri,” ia melanjutkan.
Terlepas dari hal tersebut, banyak orang yang tak mengetahui sisi lain Umar Kei.
Di dalam kelompoknya, ia memiliki program untuk masyarakat luas, terutama mereka yang hidup dengan ekonomi menengah ke bawah.
“Di dalam organisasi punya program sesuai anggaran rumah tangga kami, bahwa ada dua visi misi kami. Yang pertama memberikan lapangan kerja kepada mereka yang punya pendidikan terbatas, dan juga kami memberikan beasiswa kepada mereka yang mau melanjutkan pendidikan,” ungkapnya.
Selain itu, Umar kerap memberikan santunan anak yatim dan memberangkatkan individu untuk umrah.
“Nah untuk masjid saya bukan hanya bangun masjid di sini, saya juga berikan bantuan kepada tempat-tempat ibadah lain seperti gereja. Di Maluku bahkan saya bangun rumah adat Kei,” jelasnya.
Menariknya, ada satu masjid dekat kediamannya yang ia beri nama Masjid Ar Romlah.
Di mana nama itu diambilnya dari nama orangtuanya.
Sehingga, masyarakat sekitar bisa salat berjamaah di masjid tersebut.
Sebagai orang Kei, Umar Kei rupanya tetap memikirkan masalah yang terjadi pada saudaranya, yakni Nus Kei dan John Kei.
Ia pun berencana untuk mendamaikan dua keluarga tersebut dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat.
“Saya pun sebelum kejadian sudah mengajak dua keluarga saya, antara Bung Nus dan Bung John berhubungan untuk damai.”
“Tapi kelalaian saya waktu itu di hari Sabtu saya ketiduran, saya tidak tahu tiba-tiba di hari Minggu ada kejadian itu.”
“Saya sudah bertemu dan berjumpa dengan Bung John. Saya mengajak Nus, itu paman saya. Saat ini kita lagi menjalin silaturahmi untuk bagaimana mendamaikan mereka,” jelasnya.
Keras Didik Agama Anak-anaknya
Soal mendidik anak-anaknya, Umar Kei begitu keras. Khususnya soal agama
Swaktu kecil Umar Kei diasuh oleh orangtua angkat.
Ketika menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia kembali ke orangtua kandungnya.
Untuk itu, Umar Kei selalu membesarkan ke-23 anaknya dengan sebaik mungkin.
Ia menegaskan kepada anak-anaknya untuk mengedepankan kepentingan keluarga.
Selain itu, Umar Kei juga tegas dalam persoalan ibadah, baik salat maupun mengaji Ketika anak-anaknya menunda waktu salat atau malas mengaji, ia tak segan-segan memberikan sanksi kepada mereka.
“Ngaji terlambat, salat tidak tepat waktu saya kasih sanksi ke mereka. Sanksi tidak kasih uang jajan atau kurung di toilet,” ucap
Soal mendidik anak-anaknya, Umar Kei begitu keras. Khususnya soal agama
Sewaktu kecil Umar Kei diasuh oleh orangtua angkat.

Ketika menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia kembali ke orangtua kandungnya.

Untuk itu, Umar Kei selalu membesarkan ke-23 anaknya dengan sebaik mungkin.

Ia menegaskan kepada anak-anaknya untuk mengedepankan kepentingan keluarga.

Selain itu, Umar Kei juga tegas dalam persoalan ibadah, baik salat maupun mengaji Ketika anak-anaknya menunda waktu salat atau malas mengaji, ia tak segan-segan memberikan sanksi kepada mereka.

“Ngaji terlambat, salat tidak tepat waktu saya kasih sanksi ke mereka. Sanksi tidak kasih uang jajan atau kurung di toilet,” ucap dia.

 Ajeng putri Umar Key juga mengesankan “Ayah selalu  tegas kalau kita miliki kesalahan. Biasanya kalau ninggalin salat atau ngaji, ayah marah banget. Intinya kita diajari untuk disiplin ibadah,” ucap Ajeng.

Tak peduli dengan pandangan orang selama ini, Ajeng melihat Umar Kei sebagai sosok ayah yang baik dan motivator.

“Buat aku sosok yang kuat. Jadi motivator buat kita semua. Ayah tidak mementingkan keluarganya saja tapi juga mementingkan orang-orang di luar yang kekurangan,” ungkapnya.


Umar Kei meminta banyak didoakan semoga menjadi lebih baik ke depannya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Uncategorized

Kang Nurdin DSPC Bogor di Nobatkan Sebagai Panglima Baranusa Depok dan ketua DPC. Perguruan Silat Maung Bodas Kab. Bogor.

Published

on

Arak arakan pengukuhan Kang Nurdin sebagai Panglima Baranusa Depok dan Ketua DPC. PS. Maung Bodas Kab. Bogor Jabar. (Poto istimewa)

Bogor, Keradenan

Dalam acara Perhelatan Haul  KH. Safe’i bin Nasib tokoh ulama dan wali penyebar agama Islam Keradenan Bogor  yang dihadiri oleh beberapa perkumpulan Perguruan silat dan Ormas ke Kab. Bogor berlangsung hikmat meriah. Dalam acara perhelatan dilangsungkan juga pengukuhan Kang Nurdin DSPC sebagai Panglima Baranusa Depok dan Ketua DPC. Perguruan silat Maung Bodas Kab. Bogor Jabar. (Kamis 27 Juli 2023)

Adapun yang mengukuhkan diantaranya KH. M. Fajar Laksana pimpinan Pondok Pesantren Al.Fath Sukabumi Jabar, ketua DPC. PS. Maung Bodas DKI Jakarta pak Hartono,  Muspika wilayah Keradenan serta para pemuka masyarakat dan ketua Perguruan silat Jabodetabek.

‌Kang Nurdin mengatakan bahwa salam satu komando, salam sabatin, salam budaya. Acara ini terselenggara berkat sokongan dan doa restu dari berbagai perguruan silat yang satu rasa satu nafas alam mempertahankan seni budaya pencak silat Jawa Barat. Disamping itu ini adalah bentuk silaturahmi yang terus menerus dan tiada henti. Insya Allah ke depan pelestarian seni budaya silat Sunda dan Betawi dapat dukungan dari masyarakat dan pemangku kebijakan di wilayah maupun tingkat Nasional”.

kang Nurdin menambahkan, Dengan semangat pertahanan serta pelestarian terhadap seni budaya silat Sunda dan Betawi kami para pesilat siap bersinergi dengan berbagai instansi terkait pemberdayaan kebudayaan seni silat Sunda dan Betawi. Dan juga kami akan selalu mengadakan sosialisasi terhadap generasi muda untuk mencintai budaya silat”. Jelas kang Nurdin. 

Continue Reading

Uncategorized

Kaesang Pangarep Resmikan Outlet Sang Pisang di Kota Depok

Published

on

 Depok. 

– Kedatangan Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menyambangi Sawangan Depok, Jawa Barat. Kaesang datang bersama istrinya, Erina Gudono, 

“Selamat sore semuanya terima kasih buat semuanya, Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan Adik-adik juga terima kasih sudah menyempatkan hadir di grand opening Sang Pisang,” ujar Kaesang dalam sambutannya, di Jalan Abdul Wahab, Sawangan Depok  Selasa (25/7/2023).

” Kaesang datang mengenakan baju berwarna putih dan krem. Sedangkan Erina mengenakan baju berwarna hitam.

“Menurutnya, kedatangannya ke Depok hanya untuk meresmikan gerai makanan miliknya di Sawangan. Bukan untuk berkampanye, meski digadang-gadang akan maju di Pilkada Depok 2024.


“Kaesang mengatakan kedatangannya untuk membuka usaha makannya. Kaesang menyebut kedatangannya ke lokasi bukan untuk kampanye.


“Perlu saya ingatkan sekali lagi ini bukan kampanye, ini saya buka Sang Pisang di sini,” lanjutnya.


Pada pukul 16.18 WIB, Kaesang bersama Vicky Prasetyo dan Babe Cabita berkaraoke. Mereka juga ramai difoto oleh warga di lokasi.

“Terima kasih yang sudah menyempatkan hadir di grand opening Sang Pisang. Perlu saya ingatkan sekali lagi, ini itu bukan kampanye,” jelas Kaesang, Selasa.

“Saya di sini akan membuka Sang Pisang di Depok yang kedua karena dulu sudah pernah di Margonda, cuma tutup. Saya buka lagi di Sawangan kali ini,” Pungkasnya.

Continue Reading

Uncategorized

Dalam rangka Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) Ke-78 Tahun 2023, Badan Strategi Kebjakan Hukum dan HAM Gelar Seminar Nasional Bertema Hukum Yang Hidup Dalam Masyarakat

Published

on

 Jakarta, Graha Pengayoman 

Seminar Nasional “Menyongsong Berlakunya Hukum yang Hidup dalam Masyarakat Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2023 tentang KUHP”  (Badan Strategi Kebijakan Hukum dan HAM Kementerian Hukum dan HAM)

Dalam rangka Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) Ke-78 Tahun 2023, Badan Strategi Kebjakan Hukum dan HAM menyelenggarakan acara Seminar Nasional bertema “Menyongsong Berlakunya Hukum yang Hidup Dalam Masyarakat Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2023 tentang KUHP” Kegiatan ini dimaksudkan selain sebagai wadah sosialisasi kebijakan Pemerintah khususnya tentang KUHP baru kepada masyarakat, juga sebagai bentuk identifikasi isu, permasalahan serta kebutuhan atas pengaturan konsep “hukum yang hidup di dalam masyarakat”. 

Hal ini dimaksud agar Pemerintah, khususnya Kementerian Hukum dan HAM dapat menjanng masukan dari berbagai pihak atas materi muatan yang perlu dimuat pada Peraturan Pemenntah (PP) yang akan dibuat tentang Tata Cara dan Kriteria Penetapan Hukum yang Hidup Dalam Masyarakat. 

Kegiatan ini menghadirkan 5 (lima) Narasumber diantaranya:

 adalah Prof. Dr. Edward O.S. Hianej, S.H., M.Hum., Wakil Menteri Hukum dan HAM, sebagai keynote speech yang menyampaikan maten tentang Politik Hukum dan Arah Pengaturan Hukum Adat dalam KUHP. 

Selain itu kegiatan ini juga menghadirkan narasumber eksternal lainnya seperti :

1) Prof. Dr. Pujiyono, S.H., M.Hum.. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, yang memaparkan mengenai Pluralisme Hukum: Hukum Positif dan Hukum yang Hidup dalam Masyarakat: 

2) Dr. H. Prim Haryadi, S.H., M.H., Hakim Agung Mahkamah Agung RI, yang memaparkan tentang Tantangan Penerapan Hukum yang Hidup dalam Masyarakat dalam Penegakan Hukum,

 3) Fery Fathurokhman, S.H., M.H., Ph.D., Dosen Bidang Hukum Pidana (Pidana Adat) Universitas Sultan Agung Tirtayasa yang menyampaikan tentang Strategi Inktusi Hukum Adat ke dalam Hukum Pidana Nasional,

  4) Erasmus A.T. Napitupulu, S.H., Direktur Eksekutif /Institure for Criminal Justice Reform (ICJR) yang menyampaikan tentang Pembaharuan Hukum Pidana dalam Konstruksi Formalisasi Hukum yang Hidup dalam Masyarakat. 

Pada kesempatan ini peserta adalah semua pihak yang berkaitan dengan proses pembentukan PP tentang Tata Cara dan Kriteria Penetapan Hukum yang Hidup Dalam Masyarakat, baik dari unsur kementerian/lembaga : organisasi nonpemerintah, akademisi : serta masyarakat umum.

Continue Reading

Trending