Connect with us

Uncategorized

HENDRIK YANCE UDAM KETUM GERAKAN CINTA INDONESIA MENGUTUK KERAS TERKAIT ISSUE RASIALIS DI SURABAYA

Published

on

ISSUE RASISME YANG TERJADI DI SURABAYA SUDAH MELUAS DI PAPUA DAN MENJADI ISSUE INTERNASIONAL

Jakarta Pondok Indah 28 Agustus 2019,
Saya mengucapakan banyak terimaksih pada pak Jokowi dan jajarannya yg sudah memberikan perhatian begitu besar untuk.pembangunan di Papua. Saya sebagai anak asli Papua sudah merasakan manfaat  pembangunan di wilayah papua.
Saya mengutuk keras atas kejadian isue rasisme yg terjadi di papua. Ini adalah proses pembelajaran pada bangsa Indonesia dan kususnya Papua. Dalam kasus ini harus tidak ada diskriminatif, siapaun dia atau dari golongan manapun dia .
Isue rasialis itu sudah menjalar diberbagai wilayah di Papua.ada beberapa kota yg mengalami banyak jerusakan akibat kerusuhan yang anarkis itu.
Saya sebagai ketua Umun GERCIN ( Gerakan Cinta Indonesia)  mengucapkan banyak terimakasih juga kepada Pak Kapolri dan Panglima TNI serta jajarannya yg sudah turun.langsung ke lokasi kejadian kerusuhan di Papua. Dalam.upaya mediasi dan mendinginkan suasana. Juga memberikan solusi strategis dalam peristiwa isue rasialis di tanah Papua.

Saya minta kepada komponen  anak bangsa untuk tidak memanfaatkan dan dimanfaatkan isue rasialis yg terjadi . Dan tidak ditunggangi oleh oknum2 yg tidak bertanggung jawab. Kejadian di Surabaya itu adalah ulah para oknum oknum yang melakukan pernyataan2 miring dengan mengatasnamakan kesenjangan sosialdi Papua.

Pernyataan pernyataan yg menimbulkan konplik itu jelas bukan pernyataan dari masyarakat Jawa Timur , masyarakat Papua serta Rakyat Indonesia.

Kami juga minta kepada aparat penegak hukum untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai siapa siapa saja yga terlibat dalam peristiwa kerusuhan
Itu secara jelas dan transparan.
Kami juga minta kepada pemerintah untuk membuka pemblokiran akses internet yg terkait dengan kasus isue rasialisme di Papua, agar masyarakat pengguna jasa internet agar dapat bekerja lagi seperti sediakala. Terlebih lagi untuk.kebutuhan belajar mengajar di wilayah Papua.”

Menurut Dr. James Tangkudung anggota Dewan Pakar Gercin ” kita bersatu , kita berbangsa , serta bernegara di NKRI , walaupun sangat bangak suku suku dan bangsa bangsa dan agama. Kita sudah sepakat bahwa 5 sila di PANCASILA yang kita jalani dan hayati dengan baik. Sehingga apa yg di cita cita oleh para pendiri Bangsa , yaitu adil dan makmur dapat segera terwujud.

“Manusia yg ber Tuhan tentu saja saling dapat menghargai perbedaan Agama.

Nilai kemanusiaan harus di junjung tinggi sebagai landasan saling menghormati menjaga dan melindungi .

Persatuan Indonesia dalam hal ini adalah NKRI, dari sabang sampai Merouke dari Mianggas hingga Rote… gugusan pulau pulau, aneka ragam budaya adalah pengikat tali persaudaraan sesama anak bangsa.

Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dala permusyawaratan/ perwakilan.
Ini jelas sudah kita laksanakan Pemilu yg jujur dan adil baru2 ini… segala keputusannya harus kita hargai bersama.

Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Khusus kasus Papua inilah tantangannya. Berilah keadilan jika ada masalah . Rasa keadilan dan rasa sosial harus di kedepankan.

Tentu saja dalam menjaga dan mengaktualisasikan palsafah Pancasila itu banyak menemui hambatan. Banyak oknum2 dengan maksud maksud tertentu yg mengatasnamakan palsafah Pancasila dengan tujuan yg ingin memecah belah tanah air Indonesia.” Demikian Prof. Dr. James Tangkudung Ketua Dewan Pakar Gercin.

” Kami akan terus menjaga dan menciptakan perdamaian,  persatuan dan keadilan di Wilayah NKRI yg sesuai denga idiolagi kami yaitu Pancasila.
Kami berharap agar semua warga negara tidak mudah terpancing isue isue rasial yg terjadi di Surabaya dan Papua. Rapatkan barisan dan berpegang teguh pada UUD 45 dan Pancasila.” Demikian semangat bu Sandra , Wa.Sekjen  GERCIN. .

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Uncategorized

Kang Nurdin DSPC Bogor di Nobatkan Sebagai Panglima Baranusa Depok dan ketua DPC. Perguruan Silat Maung Bodas Kab. Bogor.

Published

on

Arak arakan pengukuhan Kang Nurdin sebagai Panglima Baranusa Depok dan Ketua DPC. PS. Maung Bodas Kab. Bogor Jabar. (Poto istimewa)

Bogor, Keradenan

Dalam acara Perhelatan Haul  KH. Safe’i bin Nasib tokoh ulama dan wali penyebar agama Islam Keradenan Bogor  yang dihadiri oleh beberapa perkumpulan Perguruan silat dan Ormas ke Kab. Bogor berlangsung hikmat meriah. Dalam acara perhelatan dilangsungkan juga pengukuhan Kang Nurdin DSPC sebagai Panglima Baranusa Depok dan Ketua DPC. Perguruan silat Maung Bodas Kab. Bogor Jabar. (Kamis 27 Juli 2023)

Adapun yang mengukuhkan diantaranya KH. M. Fajar Laksana pimpinan Pondok Pesantren Al.Fath Sukabumi Jabar, ketua DPC. PS. Maung Bodas DKI Jakarta pak Hartono,  Muspika wilayah Keradenan serta para pemuka masyarakat dan ketua Perguruan silat Jabodetabek.

‌Kang Nurdin mengatakan bahwa salam satu komando, salam sabatin, salam budaya. Acara ini terselenggara berkat sokongan dan doa restu dari berbagai perguruan silat yang satu rasa satu nafas alam mempertahankan seni budaya pencak silat Jawa Barat. Disamping itu ini adalah bentuk silaturahmi yang terus menerus dan tiada henti. Insya Allah ke depan pelestarian seni budaya silat Sunda dan Betawi dapat dukungan dari masyarakat dan pemangku kebijakan di wilayah maupun tingkat Nasional”.

kang Nurdin menambahkan, Dengan semangat pertahanan serta pelestarian terhadap seni budaya silat Sunda dan Betawi kami para pesilat siap bersinergi dengan berbagai instansi terkait pemberdayaan kebudayaan seni silat Sunda dan Betawi. Dan juga kami akan selalu mengadakan sosialisasi terhadap generasi muda untuk mencintai budaya silat”. Jelas kang Nurdin. 

Continue Reading

Uncategorized

Kaesang Pangarep Resmikan Outlet Sang Pisang di Kota Depok

Published

on

 Depok. 

– Kedatangan Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menyambangi Sawangan Depok, Jawa Barat. Kaesang datang bersama istrinya, Erina Gudono, 

“Selamat sore semuanya terima kasih buat semuanya, Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan Adik-adik juga terima kasih sudah menyempatkan hadir di grand opening Sang Pisang,” ujar Kaesang dalam sambutannya, di Jalan Abdul Wahab, Sawangan Depok  Selasa (25/7/2023).

” Kaesang datang mengenakan baju berwarna putih dan krem. Sedangkan Erina mengenakan baju berwarna hitam.

“Menurutnya, kedatangannya ke Depok hanya untuk meresmikan gerai makanan miliknya di Sawangan. Bukan untuk berkampanye, meski digadang-gadang akan maju di Pilkada Depok 2024.


“Kaesang mengatakan kedatangannya untuk membuka usaha makannya. Kaesang menyebut kedatangannya ke lokasi bukan untuk kampanye.


“Perlu saya ingatkan sekali lagi ini bukan kampanye, ini saya buka Sang Pisang di sini,” lanjutnya.


Pada pukul 16.18 WIB, Kaesang bersama Vicky Prasetyo dan Babe Cabita berkaraoke. Mereka juga ramai difoto oleh warga di lokasi.

“Terima kasih yang sudah menyempatkan hadir di grand opening Sang Pisang. Perlu saya ingatkan sekali lagi, ini itu bukan kampanye,” jelas Kaesang, Selasa.

“Saya di sini akan membuka Sang Pisang di Depok yang kedua karena dulu sudah pernah di Margonda, cuma tutup. Saya buka lagi di Sawangan kali ini,” Pungkasnya.

Continue Reading

Uncategorized

Dalam rangka Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) Ke-78 Tahun 2023, Badan Strategi Kebjakan Hukum dan HAM Gelar Seminar Nasional Bertema Hukum Yang Hidup Dalam Masyarakat

Published

on

 Jakarta, Graha Pengayoman 

Seminar Nasional “Menyongsong Berlakunya Hukum yang Hidup dalam Masyarakat Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2023 tentang KUHP”  (Badan Strategi Kebijakan Hukum dan HAM Kementerian Hukum dan HAM)

Dalam rangka Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) Ke-78 Tahun 2023, Badan Strategi Kebjakan Hukum dan HAM menyelenggarakan acara Seminar Nasional bertema “Menyongsong Berlakunya Hukum yang Hidup Dalam Masyarakat Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2023 tentang KUHP” Kegiatan ini dimaksudkan selain sebagai wadah sosialisasi kebijakan Pemerintah khususnya tentang KUHP baru kepada masyarakat, juga sebagai bentuk identifikasi isu, permasalahan serta kebutuhan atas pengaturan konsep “hukum yang hidup di dalam masyarakat”. 

Hal ini dimaksud agar Pemerintah, khususnya Kementerian Hukum dan HAM dapat menjanng masukan dari berbagai pihak atas materi muatan yang perlu dimuat pada Peraturan Pemenntah (PP) yang akan dibuat tentang Tata Cara dan Kriteria Penetapan Hukum yang Hidup Dalam Masyarakat. 

Kegiatan ini menghadirkan 5 (lima) Narasumber diantaranya:

 adalah Prof. Dr. Edward O.S. Hianej, S.H., M.Hum., Wakil Menteri Hukum dan HAM, sebagai keynote speech yang menyampaikan maten tentang Politik Hukum dan Arah Pengaturan Hukum Adat dalam KUHP. 

Selain itu kegiatan ini juga menghadirkan narasumber eksternal lainnya seperti :

1) Prof. Dr. Pujiyono, S.H., M.Hum.. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, yang memaparkan mengenai Pluralisme Hukum: Hukum Positif dan Hukum yang Hidup dalam Masyarakat: 

2) Dr. H. Prim Haryadi, S.H., M.H., Hakim Agung Mahkamah Agung RI, yang memaparkan tentang Tantangan Penerapan Hukum yang Hidup dalam Masyarakat dalam Penegakan Hukum,

 3) Fery Fathurokhman, S.H., M.H., Ph.D., Dosen Bidang Hukum Pidana (Pidana Adat) Universitas Sultan Agung Tirtayasa yang menyampaikan tentang Strategi Inktusi Hukum Adat ke dalam Hukum Pidana Nasional,

  4) Erasmus A.T. Napitupulu, S.H., Direktur Eksekutif /Institure for Criminal Justice Reform (ICJR) yang menyampaikan tentang Pembaharuan Hukum Pidana dalam Konstruksi Formalisasi Hukum yang Hidup dalam Masyarakat. 

Pada kesempatan ini peserta adalah semua pihak yang berkaitan dengan proses pembentukan PP tentang Tata Cara dan Kriteria Penetapan Hukum yang Hidup Dalam Masyarakat, baik dari unsur kementerian/lembaga : organisasi nonpemerintah, akademisi : serta masyarakat umum.

Continue Reading

Trending